Senin, 13 Juni 2011

koprasi

                                                                SIKLUS AKUNTANSI

A. Urutan Pencatatan dan Pembahasan
Transaksi yang dilakukan koperasi apa pun, harus disertai dengan dokumen transaksi, baik
berupa faktur, nota, kwitansi, invoice, bukti pengeluaran uang, bukti penerimaan uang atau yang
dokumen yang lain. Berdasarkan dokumen yang telah dibuat dan diterima staf akuntansi maka
mulailah pencatatan transaksi tersebut didalam media yang disebut buku harian. Aktivitas mencatat
transaksi koperasi didalam buku harian tersebut disebut dengan menjurnal. Setiap beberapa waktu
atau sebulan sekali, catatan transaksi didalam buku harian harian tersebut dipindahkan dari buku
hrian ke buku besar sesuai dengan transaksi dan nama perkiraan yang sesuai. Proses memindahkan
catatan dari buku harian ke buku besar tersebut disebut dengan mem-posting. Pada akhir periode
akuntansi, setiap rekening yang ada di buku besar hitung dan dicari saldo akhirnya. Berdasarkan
saldo rekening yang ada dibuku besar tersebut disusun suatu daftar rekening beserta saldo akhirnya
yang disebut dengan neraca percobaan. Neraca percobaan yang dibuat bisanya didasarkan pada
transaksi-transaksi yang telah dilakukan koperasi selama satu periode belum menckup penyesuaian
dalam beberapa hal yang harus dilakukan. Jika terdapat beberapa hal hal yang belum tepat dan
harus disesuaikan maka perlu dibuat jurnal penyesuaian terlebih dahulu. Baru kemudian disusun
neraca percobaan yang telah disesuaikan. Berdasarkan neraca percobaan tersebut maka disusunlah
laporan keuangan koperasi tersebut, yng dimulai dengan membuat laporan rugi laba, laporan
perubahan modal, dan baru kemudian neraca.
Untuk memperjelas hubungan antara buku harian, buku besar, dan laporan keuangan (siklus
akuntansi yang sewharusnya), contoh soal Koperasi Keluarga Sejahtera di atas dapat di ulas
kembali lebih jelas dan sistematis.
Berdasarkan soal transaksi pada Bagian I (Jurnal dan Buku Harian) maka kami langsung
menggambarkan bagaiman keadaan jurnal umum dari “Koperasi Simpan Pinjam Keluarga
Sejahtera”
Koperasi Simpan Pinjam “Keluarga Sejahtera”
Jurnal Umum
Periode Mei 2008
Tanggal Keterangan Debet Kredit
1 Februari 2008 Kas Rp 150.000.000
Simpanan Pokok Rp 150.000.000
2 Febuari 2008 Sewa Dibayar Di
muka
Kas
Rp 2.500.000
Rp 2.500.000
5 Februari 2008 Peralatan Kantor
Kas
Utang usaha
Rp 20.000.000
Rp 10.000.000
Rp 10.000.000
6 Februari 2008 Perlengkapan Kantor
Kas
Rp 500.000
Rp 500.000
5 Maret 2008 Kas
Simpanan Wajib
Rp 12.500.000
Rp 12.500.000
8 Maret 2008 Kas
Utang Bank
Rp 50.000.000
Rp 50.000.000
9 Maret 2008 Kas
Simpanan
Sukarela
Rp 5.000.000
Rp 5.000.000
12 Maret 2008 Piutang Anggota
Kas
Rp 100.000.000
Rp 100.000.000
20 Maret 2008 Biaya TAL
Kas
Rp 200.000
Rp 200.000
30 Maret 2008 Kas
Piutang Anggota
Pendapatan
Bunga
Rp 13.500.000
Rp. 10.000.000
Rp 3.500.000
31 Maret 2008 Beban Gaji
Beban Bunga
Kas
Rp 1.700.000
Rp 750.000
Rp. 2.450.000
5 April 2008 Kas
Simpanan Wajib
Rp 12.500.000
Rp 12.500.000
8 April 2008 Piutang Anggota
Kas
Rp 40.000.000
Rp 40.000.000
15 April 2008 Utang Usaha
Kas
Rp 6.000.000
Rp 6.000.000
28 April 2008 Kas
Piutang Anggota
Pendapatan
Bunga
Rp 5.400.000
Rp 4.000.000
Rp 1.400.000
29 April 2008 Kas
Piutang Anggota
Pendapatan
bunga
Rp 13.500.000
Rp 10.000.000
Rp 3.500.000
30 April 2008 Beban Gaji
Beban Bunga
Kas
Rp 1.700.000
Rp 750.000
Rp 2.450.000
5 Mei 2008 Kas
Simpanan Wajib
Rp 12.500.000
Rp 12.500.000
6 Mei 2008 Biaya TAL
Kas
Rp 200.000
Rp 200.000
8 Mei 2008 Perlengkapan Kantor
Kas
Rp 200.000
Rp 200.000
16 Mei 2008 Utang Usaha
Kas
Rp 2.000.000
Rp 2.000.000
31 Mei 2008 SHU dibagikan
Kas
Rp 500.000
Rp 500.000
Setelah semua jurnal yang tercatat di buku harian di posting ke buku
besar, pada akhir periode, dalam kasus koperasi keluarga sejahtra diatas pada
akhir bulan Mei 2008, suatu table yang berisi kumpulan saldo yang dimiliki
setiap rekening yang dimiliki koperasi tersebut. Tabel tersebut disebut dengan
neraca saldo atau neraca percobaan.
Koperasi Simpan Pinjam “Keluarga Sejahtera”
Buku Besar
Periode Mei 2008
Nama Rekening : Kas
No. Rek :110
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Saldo
Debet Kredit
2008
Feb 1 setoran simpanan pokok 150.000.000 150.000.000
2 Sewa Dibayar Dimuka 2.500.000 147.500.000
5 pembelian Peralatan 10.000.000 137.500.000
6 Pembelian Perlengkapan 500.000 137.000.000
Mar 5 Setoran Simpanan Wajib 12.500.000 149.500.000
8 Kredit Usaha dari BRI 50.000.000 199.500.000
9 Simpanan Sukarela Anggota 5.000.000 204.500.000
12
Pemberian Pinjaman Kepada
Anggota 100.000.000 104. 500.000
20 Biaya TAL 200.000 104.300.000
30 Angsuran Pokok dan Bunga 13.500.000 117.800.000
31 Beban Bunga dan Gaji 2.450.000 115.350.000
Apr 5 Setoran Simpanan Wajib 12.500.000 127.850.000
8
Pemberian Pinjaman Kepada
Anggota 40.000.000 87.850.000
15
Pembayaran Utang Usaha
kepada Toko Makmur 6.000.000 81.850.000
28 Angsuran Pokok dan Bunga 5.400.000 87.250.000
29 Angsuran Pokok dan Bunga 13.500.000 100.750.000
30 Biaya Bunga dan Gaji 2.450.000 98.300.000
Mei 5 Setoran Simpanan Wajib 12.500.000 110.800.000
6 Biaya TAL 200.000 110.600.000
8 Pembelian Perlengkapan 200.000 110.400.000
16
Pembayaran Utang Usaha
kepada Toko Makmur 2.000.000 108.400.000
31
Pembagian SHU Kepada
Anggota 500.000 107.900.000
Nama Rekening : Piutang Anggota
No. Rek : 210
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Saldo
Debet Kredit
2008
Mar 12 Pemberian Pinjaman 100.000.000 100.000.000
30 Angsuran Pokok 10.000.000 90.000.000
Apr 8 Pemberian Pinjaman 40.000.000 130.000.000
28 Angsuran Pokok 4.000.000 126.000.000
29 Angsuran Pokok 10.000.000 116.000.000
Nama Rekening : Peralatan Kantor
No. Rek : 130
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Saldo
Debet Kredit
2008
Feb 5 Pembelian Peralatan Kantor 20.000.000 20.000.000
Nama Rekening : Perlengkapan Kantor
No. Rek : 140
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Saldo
Debet Kredit
2008
Feb 6
Pembelian Perlengkapan
Kantor 500.000 500.000
8
Pembelian Perlengkapan
Kantor 200.000 700.000
Nama Rekening : Sewa Dibayar Dimuka No.
Rek : 150
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Saldo
Debet Kredit
2008
Feb 2 Sewa kantor selama 1 tahun 2.500.000 2.500.000
Nama Rekening : Utang Usaha
No. Rek : 210
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Saldo
Debet Kredit
2008
Feb 5
Pembelian Peralatan Kantor
kepada Toko Makmur 10.000.000 10.000.000
Apr 15
Pembayaran sebagian utang
Kepada Toko Makmur 6.000.000 4.000.000
16
Pembayaran kepada Toko
Makmur 2.000.000 2.000.000
Nama Rekening : Simpanan Sukarela
No. Rek : 230
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Saldo
Debet Kredit
2008
Mar 9 Setoran Simpanan Sukarela 5.000.000 5.000.000
Nama Rekening : Utang Bank
No. Rek : 250
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2007
Mare
t
2
Kredit Usaha dari BRI 50.000.000 50.000.000
Nama Rekening : Simpanan Pokok
No. Rek : 310
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Saldo
Debet Kredit
2008
Feb 1 setoran simpanan pokok 150.000.000 150.000.000
Nama Rekening : Simpanan Wajib
No. Rek : 320
Tangga
l
Keterangan Ref Debet Kredit
Saldo
Debet Kredit
2007
Ma
r
5
Setoran Simpanan Wajib 12.500.000 12.500.000
Ap
r
5
Setoran Simpanan Wajib 12.500.000 25.000.000
Me
i
5
Setoran Simpanan Wajib 12.500.000 37.500.000
Nama Rekening : SHU Dibagikan No.
Rek : 350
Tangga
l
Keterangan Ref Debet Kredit
Saldo
Debet Kredit
2008
Mei 31
Pembagian SHU kepada
Anggota 500.000 500.000
Nama Rekening : Pendapatan Bunga
No. Rek : 410
Tangga
l
Keterangan Ref Debet Kredit
Saldo
Debet Kredit
2008
Mar 30 Pendapatan Bunga Pinjaman 3.500.000 3.500.000
Apr 28 Pendapatan Bunga Pinjaman 1.400.000 4.900.000
29 Pendapatan Bunga Pinjaman 3.500.000 8.400.000
Nama Rekening : Beban Gaji
No. Rek : 510
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Saldo
Debet Kredit
2008
Mar 31 Beban Gaji 1.700.000 1.700.000
Apr 30 Beban Gaji 1.700.000 3.400.000
Nama Rekening : Beban Bunga
No. Rek : 520
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Saldo
Debet Kredit
2008
Mar 31 Bunga Kredit Usaha 750.000 750.000
Apr 30 Bunga Kredit Usaha 750.000 1.500.000
Nama Rekening : Beban TAL No.
Rek : 530
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Saldo
Debet Kredit
2008
Mar 31 Beban TAL 200.000 200.000
Mei 30 Beban TAL 200.000 400.000
Setelah semua jurnal yang tercatat di buku harian di posting ke buku
besar, pada akhir periode, dalam kasus koperasi Keluarga Sejahtera diatas
pada akhir bulan Mei 2008, setiap rekening dihitung saldonya. Saldo dari setiap
rekening tersebut dicatat di dalam suatu table yang berisi kumpulan saldo
yang dimiliki setiap rekening yang dimiliki koperasi tersebut. Tabel tersebut
disebut dengan neraca saldo atau neraca percobaan.
Koperasi Simpan Pinjam “Keluarga Sejahtera”
Neraca Saldo
Periode Mei 2008
No. Rek Nama Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
110 Kas 103.600.000
120 Piutang Anggota 116.000.000
130 Peralatan Kantor 20.000.000
140 Perlengkapan Kantor 700.000
150 Sewa Dibayar Dimuka 2.500.000
210 Utang Usaha 2.000.000
230 Simpanan Sukarela 5.000.000
250 Utang Bank 50.000.000
310 Simpanan Pokok 150.000.000
320 Simpanan Wajib 37.500.000
350 SHU Dibagikan 4.800.000
410 Pendapatan Bunga 8.400.000
510 Beban Gaji 3.400.000
520 Beban Bunga 1.500.000
530 Beban TAL 400.000
JUMLAH 252.900.000 252.900.000
B. Neraca Lajur
Neraca lajur adalah selembar kertas berkolom – kolom yang dapat
dipergunakan dalam pekerjaan akuntansi secara manual untuk membantu
menggabungkan pekerjaan pada akhir periode akuntansi.
Neraca lajur bukan merupakan alat akuntansi yang harus dibuat sebelum
menyusun laporan keuangan. Media ini sama sekali bukan menjadi suatu
kewajiban yang tidak boleh dihindari oleh akuntan dalam siklus akuntansi.
Neraca lajur hanya alat bantu untuk mempermudah akuntan dalam menyusun
laporan keuangan. Neraca lajur dapat terdiri dari 10 kolom + 1 untuk
keteranagn atau 12 kolom + 1 untuk keterangan.
Dari contoh kasus Koperasi Keluarga Sejahtera diatas, neraca saldo yang
telah disusun berdasarkan saldo dari semua rekening yang ada tersebut,
merupakan isi dari kolom pertama dan kedua dari neraca lajur.
Ternyata setelah disususn neraca saldo, staf akuntansi Koperasi Koperasi
Sejahtera mengetahui terdapat beberapa hal yang belum dicatat di dalam
buku harian dan buku besar, yaitu sebagai berikut :
a. Persediaan perlengkapan kantor yang sudah terpakai sebesar Rp.
500.000
b. Penyusutan peralatan 2,5% per tahun dari harga perolehan
c. Sewa yang sudah dijalani sebesar Rp. 833.333,33
d. Gaji yang masih harus dibayar pada bulan Mei sebesar Rp 1.700.000
e. Bunga yang masih harus di bayar kepada Bank BRI periode Mei 2008
sebesar Rp. 750.000
Koperasi Simpan Pinjam “Keluarga Sejahtera”
Ayat Jurnal Penyesuaian
Periode Mei 2008
Tanggal Keterangan Debet Kredit
2008
Mei 31 Beban Pemakaian Perlengkapan
Perlengkapan Kantor
Rp 500.000
Rp 500.000
31 Beban Depresiasi Peralatan
Kantor
Akumulasi Depresiasi
Rp 500.000
Rp 500.000
Peralatan
31 Beban Sewa
Sewa di bayar di muka
Rp 833.333,33
Rp 833.333,33
31 Beban Gaji
Utang Gaji
Rp 1.700.000
Rp 1.700.000
31 Beban Bunga
Utang Bunga
Rp 750.000
Rp 750.000
Jumlah Rp
4.283.333,33
Rp
4.283.333,33
Neraca lajur dibuat hanya untuk menolong dan mempermudah akuntan
dalam menyusun laporan keuangan, karena itu perlu diperhatikan urutan
penyusunan neraca lajur.
Setelah saldo dari semua rekening yang ada di buku besar diketahui
maka saldonya disusun didalam kolom neraca saldo (kolom pertama dan
kedua) yang ada dineraca lajur. Neraca saldo ini belum tercatat.
Kemudian, hal-hal yang belum dicatat oleh akuntansi dibuat
penyesuaian dan dimasukkan ke dalam kolom penyesuaian (kolom ketiga dan
keempat). Kolom ini berfungsi untuk menyesuaikan rekening pendapatan,
rekening biaya, rekening aktiva, dan rekening kewajiban agar sesuai dengan
yang seharusnya pada periode tersebut.
Jika penyesuaian telah dibuat maka neraca saldo yang sebelumnya telah
tersusun harus disesuaikan dengan informasi yang baru tersebut, sehingga
tersusun neraca saldo yang telah disesuaikan (kolom kelima dan keenam).
Nerac saldo yang telah disesuaikan ini telh manampung informasi tambahan
yang menjadi dasar penyesuaian, sehingga saldo beberapa rekening berubah
sesuai informasi tambahan yang ada.
Pada kolom berikutnya (kolom ketujuh dan kedelapan), disusun laporan
perhitungan hasill usaha, dimana dihitung selisih antara pendapatan dengan
seluruh beban yang dikeluarkan. Selisihnya diakui sebagai sisa hsil usaha.
Saldo pendapatan dimasukkan di sisi kredit, sedangkan saldo dari semua
rekening beban dimasukkan disisi debet. Selisih antara jumlah sisi kredit dan
selisih sisa debet diakui sebagai sisa hasil usaha periode tersebut.
Pada kolom terakhir (kolom kesembilan dan kesepuluh), semua rekening
aktiva, utang dan ekuitas koperasi di dalam kolom neraca saldo yang
disesuaikan dipindahkan ke kolom neraca. SHU yang telah diketahui dari kolom
sebelumnya dipindahkan ke kolom ini disebabkan kredit sebagaii penambahan
ekuitas koperasi. Pada saat yang sama rekening SHU dibagikan dimasukkan di
sisii debet sebagai pengurang ekuitas koperasi.
C. Perhitungan Hasil Usaha atau Laporan Laba Rugi
Adalah suatu laporan yang menunjukkan kemampuan koperasi dalam
menghasilkan keuntungan dalam suatu periode akuntansi atau satu tahun.
Untuk mengetahui profit yang diperoleh koperasi dalam suatu periode, dapat
dihitung dengan cara mengurangkan beban yang dikeluarkan koperasi dalam
satu periode dari pendapatan yang diperolehnya dalam periode yang sama.
Dalam contoh soal diatas, berdasarkan neraca lajur yang telah disusun
maka laporan perhitungan hasil usaha Koperasi Keluuarga Sejahtera adalah
sebagai berikut :
Koperasi Simpan Pinjam “Keluarga Sejahtera”
Laporan Perhitungan Hasil Usaha
Periode Mei 2008
Pendapatan Rp 8.400.000
Beban-Beban
Beban Gaji Rp 5.100.000
Beban Bunga Rp 2.250.000
Beban TAL Rp 400.000
Beban Sewa Kantor Rp 833.333,33
Beban Pemakaian PerlengkapanRp 500.000
Beban Depresiasi Peralatan Kantor Rp 500.000
(Rp 9.583.333,33)
Sisa Hasil Usaha (Rp 1.183.333,33)
Setelah diketahui Sisa Hasil Usahanya maka pada tahap berikutnya harus
disusun laporan perubahan ekuitas sebelum disusun neraca.
Koperasi Simpan Pinjam “Keluarga Sejahtera”
Laporan Perubahan Ekuitas
Periode Mei 2008
Simpanan Pokok Rp 150.000.000
Simpanan Wajib Rp 37.500.000
Ekuitas Total, 1 Feb 08 Rp 187.500.000
SHU Belum Dibagikan, 1 Feb 08 Rp 0
Sisa Hasi Usaha (Rp 1.183.333,33)
SHU Dibagikan ( Rp 500.000 )
SHU Belum dibagikan, 31 Mei 08 (Rp
1.683.333,33)
Ekuitas Total, 31 Mei 08 Rp 185.816.666,67
D. Neraca
Adalah suatu daftar yang menunjukkan posisi sumberdaya yang dimiliki
koperasi serta informasi dari mana sumber daya tersebut diperoleh. Neraca
koperasi ini dapat disusun dengan memasukkan semua rekening aktiva di
dalam neraca saldo ke sisi kiri neraca dan memasukkan semua rekening utang
dan ekuitas ke sisi pasiva neraca. Jumlah ekuitas koperasi yang dicatat di
dalam neraca adalah saldo ekuitas akhir seperti yang tertulis di laporan
perubahan ekuitas. Maka, neraca Koperasi Keluarga Sejahtera dapat disusun
sebagai berikut.
Koperasi “Keluarga Sejahtera”
Neraca
Periode Mei 2008
Kas Rp 107.900.000 Utang Usaha Rp 2.000.000
Piutang Anggota Rp 116.000.000
Simpanan
Sukarela Rp 5.000.000
Perlengkapan
Kantor Rp 200.000 Utang Bunga Rp 750.000
Peralatan Kantor Rp 20.000.000 Utang Bank Rp 50.000.000
Akumulasi
Depresiasi (Rp 500.000)
Sewa Dibayar
Dimuka Rp 1.666.666,67
Simapanan
Pokok Rp 150.000.000
Simpanan
Wajib Rp 37.500.000
SHU-Belum
Dibagikan (Rp 1.683.333,33)
Total Aktiva Rp 245.266.666,67 Total Pasiva Rp 245.266.666,67
E. Bentuk Neraca
Bentuk susunan neraca seperti terlihatdi atas disebut dengan bentuk T.
Dimana disebelah kiri disusun deretan aktiva atau harta perusahaan dan
disebelah kanan disusun deretan pasiva yang dibagi ke dalam kelompok besar
yaitu utang dan modal, seperti terlihat di atas.
F. Susunan Neraca
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menyusun neraca adalah
penyusunan rekening. Rekening – rekening aktiva disusun berdasarkan urutan
likuiditasnya, yaitu taksiran kecepatan aktiva tersebut dapat dicairkan menjadi
uang tunai. Semakin mudah dan semakin cepat suatu aktiva tertentu menjadi
uang tunai maka semakin didahulukan posisi pencatatannya didalam neraca.
Kelompok Rekening
Aktiva Aktiva Lancar :
Adalah semua harta koperasi
yang diharapkan dapat berubah
menjadi uang dalam tempo satu
tahun.
Kas : uang tunai dan setara
uang Surat-surat berharga :
Investasi jangka pendek.
Piutang Usaha / Piutang Non
Anggota
Piutang Anggota
Piutang Karyawan
Persediaan : Barang dagangan
atau bahan baku
Biaya –biaya yang dibayar
dimuka : Sewa, asuransi, dll
Perlengkapan Usaha
Dan lain-lain
Investasi Jangka Panjang :
Adalah dana yang ditanamkan
pada berbagai jenis aktiva yang
diharapkan memberikan
penghasilan bagi koperasi.
Penyertaan dalam Koperasi
Penyertaan pada non-Koperasi
Investasi dalam akitiva tetap
berwujud : Tanah, dll
Dan lain-lain
Aktiva Tetap Berwujud :
Adalah semua aktiva yang
berumur lebih dari satu tahun
dan memiliki wujud fisik
Peralatan Kantor
Kendaraan
Mesin
Tanah
Aktiva Tetap Tak Berwujud : Goodwill
Adalah semua aktiva yang tidak
memiliki wujud fisik tetapi
memiliki manfaat nyata bagi
koperasi
Hak Paten
Merk Dagang
Hak Cipta
Dan lain-lain
Aktiva lain-lain :
Adalah aktiva yang tidak dapat
dikelompokan pada kelompok
aktiva diatas.
Titipan kepada penjual
Bangunan dalam pengerjaan
Dan lain-lain
Utang Utang Lancar :
Adalah kewajiban koperasi yang
akan jatuh tempo dalam waktu
setahun
Utang Usaha
Utang Wesel
Simpanan Sukarela
Utang Pajak
Pendapatan Diterima Dimuka Pendapatan Diterima Dimuka
Utang Jangka Panjang :
Adalah kewajiban yang jatuh
tempo lebih dari setahuin
Utang Bank
Obligasi
Dan lain-lain
Ekuitas Ekuitas Koperasi :
Adalah semua kewajiban
anggota koperasi kepada
koperasi
Simpanan Pokok
Simpanan Wajib
Simpanan Penyetaraan
Partisipasi Anggota
Modal Penyertaan
Modal Sumbangan
G. Tujuan Umum Laporan Keuangan
1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai
sumber – sumber ekonomi dan kewajiban serta modal koperasi.
2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan
dalam sumber – sumber ekonomi suatu koperasi yang timbul dalam
aktivitas usaha dalam rangka memperoleh laba.
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai
laporan di dalam mengestimasi potensi koperasi dalam menghasilkan
SHU dimasa mendatang.
4. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai
laporan di dalam mengestimasi potensi koperasi dalam menghasilkan
SHU.
5. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan
dalam sumber – sumber ekonomi dan kewajiban, seperti informasi
mengenai aktivitas pembelajaan dan investasi.
6. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan
dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai
laporan, seperti informasi mengenai kebijaksanaan akuntansi yang
dianut koperasi.
H. Standar Kualitas Laporan Keuangan
Setiap laporan keuangan yang dihasilkan oleh setiap institusi harus
memenuhi beberapa standar kualitas berikut ini agar bermanfaat.
1. Relevan
Setiap jenis laporan keuangan yang dihasilkan oleh koperasi harus sesuai
dengan maksud penggunaannya sehingga dapat bermanfaat.
2. Dapat dimengerti
Laporan keuangan harus disusun dengan istilah dan bahasa yang
sesederhana mungkin sehingga dapat dimengerti oleh pihak yang
membutuhkan.
3. Daya uji
Informasi keuangan yang dihasilkan suatu koperasi harus dapat di uji
kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan menggunakan
metode pengukuran yang sama.
4. Netral
Inforamasi keuangan harus ditujukan kepada tujuan umum pemakai, bukan
ditujukan kepada pihak tertentu saja.
5. Tepat waktu
Informasi keuangan harus dapat disajikan sedini muingkin agar dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan koperasi.
6. Daya banding
Laporan keuangan suatu koperasi harus dapat dibandingkan dengan
laporan keuangan koperasi itu sendiri pada periode – periode sebelumnya
atau dengan koperasi lain yang sejenis pada periode yang sama.
7. Lengkap
Informasi keuangan suatu koperasi harus menyajikan semua fakta
keuangan yang penting sekaligus menyajikan fakta – fakta tersebut
sedemikian rupa sehingga tidak akan menyesatkan pembacanya.
I. Asumsi Dasar
Asumsi- asumsi yang menjadi anggapan dasar dalam akuntnsi :
1. Kesatuan usaha khusus (economic entity)
Suatu koperasi dipandang sebagai suatu unit usaha yang terpisah dengan
anggotanya.
2. Kontinyuitas usaha (going concern)
Suatu koperasi dianggap akan hidup terus dalam jangnka panjang dan tidak
akan dilikuidasi dimasa mendatang.
3. Penggunaan unit moneter (monetary unit)
Beberapa pencatatan di dalam akuntansi dapat menggunakan unit fisik atau
satuan yang lain di dalam pencatatannya.
4. Periode waktu (time-period)
Penyajian informasi keuangan ke dalam periode waktu tersebut adalah
untuk memberikan batasan aktivitas di dalam waktu tertentu. Penyajian
infornasi keuangan kedalam periode waktu tersebut adalah untuk
memberikan batasan aktivitas di dalam jangka waktu tertentu.
J. Konsep Dasar
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat
aktiva, utang dan modal serta biaya.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition)
Pendapatan adalah aliran masuk harta yang timbul dari penyerahan barang
atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu unit usaha
selama periode tertentu.
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Prinsip ini mempertemukan pendapatan dengan biaya yang timbul dalam
rangka memperoleh pendapatan tersebut.
4. Prinsip Konsistensi (Consistency)
Agar laporan keuangan dapat dibandingkan satu dengan lainnya dari satu
periode ke periode lainnya maka harus dipilih metode dan prosedur
akuntansi lainnya harus digunakan secara konsisten dari tahun ke tahun.
5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclousure)
Semua informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan harus disajikan
agar laporan keuangan dapat dimengerti dengan baik dan tidak
menyesatkan pembacanya.
K. Keterbatasan
Keterbatasan – keterbatasan tersebut, antara lain meliputi materialitas dan
konservatif.
1. Materialitas
Dalam proses penyusunan informasi keuangan suatu koperasi, diharapkan
semua jenis transaksi dan rekening dicatat sesuai prinsip dasar akuntansi.
2. Konservatif
Jika akuntan menghadapi lebih dari satu alternative maka sikap konservatif
cenderung untuk memilih alternative yang tidak akan membuat pendapatan
dan aktiva terlalu besar.
I. Jurnal Penutup
Pada akhir periode akuntansi, akuntan koperasi harus melakukan
penutupan buku akuntansi sebagai tanda telah berakhirnya pencatatan dan
pelaporan akuntansi untuk periode tersebut. Proses penutupan buku suatu
koperasi adalah dengan memindahkan rekening riil (semua rekening
neraca). Langkah – langkah yang diperlukan dalam menyusun jurnal
penutup adalah sebagai berikut :
1. Menutup semua rekening pendapatan, dengan cara mendebet rekening
pendapatan dan mengkredit rekening ikhtisar rugi laba.
2. Menutup semua rekening biaya, dengan cara mendebet rwekening
ikhtisar rugi laba dan mengkredit semua rekening biaya.
3. Menutup rekening Ikhtisar Rugi Laba, dengan cara mendebet rekening
ikhtisar rugi laba dan meng kredit rekening SHU sebesar selisih antara
pendapatn dengan biaya.
4. Menutup rekening SHU dibagikan, dengan cara mendebet rekening SHU
dan mengkredit rekening SHU dibagikan.
Dengan dibuatnya jurnal penutup maka aktivitas pencatatan akuntansi
untuk periode yang bersangkutan dianggap selesai dan ditutup.
Koperasi Simpan Pinjam “Keluarga Sejahtera”
Jurnal Penutup
Periode Mei 2008
Nama Rekening Debet Kredit
Pendapatan Rp 8.400.000
Ikhtisar Rugi Laba Rp 8.400.000
Ikhtisar Rugi Laba Rp 6.183.333,33
Beban Gaji Rp 1.700.000
Beban TAL Rp 400.000
Beban Sewa Kantor Rp 833.333,33
Beban Bunga Rp 2.250.000
Beban Pemakaian
Perlengkapan Rp 500.000
SHU-Belum Dibagikan Rp 1.183.333,33
Ikhtisar Rugi/ Laba Rp 1.183.333,33
SHU-Belum Dibagikan Rp 500.000
SHU-Dibagikan Rp 500.000

1 komentar:

  1. Casino Games | Dr.MCD
    Find your nearest Casino Games store · 1. Golden 원주 출장마사지 Nugget Casino. + - 춘천 출장샵 1.888.770.7777. · 2. Bally's Bingo. + - 1.888.777.77 · 3. 과천 출장샵 Jackpot City. 수원 출장샵 + - 1.888.777.77 · 4. Casino City. + 김포 출장샵 - 1.888.777.77

    BalasHapus