Senin, 13 Juni 2011

Akuntansi Manufaktur

PENGANTAR AKUNTANSI
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
(DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN)
Karakteristik Perusahaan Manufaktur
Dalam perusahaan manufaktur ada tiga kegiatan atau fungsi utama yaitu kegiatan
produksi, penjualan dan administrasi/umum. Secara fisik kegiatan ini sering juga
dipisahkan sehingga dalam suatu perusahaan terdapat tiga bagian atau unit kerja tersebut.
Barang yang dihasilkan oleh kegiatan pengolahan (pabrik) yang ditransfer ke
gudang dan siap dijual disebut barang jadi atau produk jadi (finished goods). Barang
jadi diolah dari bahan utama yang disebut dengan bahan baku atau bahan langsung
(direct material) atau bahan mentah (raw material). Untuk mengubah bahan mentah
menjadi barang jadi diperlukan tenaga kerja (labor) dan fasilitas fisik atau penunjang.
Tenaga kerja yang langsung mengerjakan barang dan biasanya dibayar atas dasar unit
yang dihasilkan (misalnya penjahit dalam perusahaan pakaian jadi) disebut dengan
tenaga kerja langsung (direct labor) sedangkan tenaga kerja yang terdiri atas orangorang
yang bekerja di pabrik tetapi tidak secara langsung menengani atau mengerjakan
barang (misalnya mandor, perancang model pakaian dalam perusahaan pakaian jadi,
pegawai administrasi pabrik) disebut dengan tenaga kerja tidak langsung (inderect
labor).
Penggolongan Biaya sesuai dengan Fungsi Pokok dari Kegiatan Aktivitas
Perusahaan
1. Biaya Produksi Barang
Jumlah rupiah atau kos yang melekat pada barang jadi yang diproduksi dalam suatu
periode dan ditransfer ke gudang barang jadi disebut dengan harga produksi atau
harga produksi barang (cost of goods manufactured). Bila perusahaan tidak
memproduksi sendiri barang jadi tersebut maka harga produksi ini akan setara dengan
pembelian dalam perusahaan perdagangan. Dengan demikian, harga produksi ini akan
merupakan komponen yang membentuk harga barang terjual seperti pada
perusahaan perdagangan. Kalau ditinjau dari kegiatan produksi dalam pabrik maka
harga produksi akan terdiri atas 3 komponen yaitu :
a. Biaya Bahan Baku
Merupakan jumlah rupiah (biaya) yang melekat pada bahan baku yang
dimasukkan dalam produksi (cost of raw material used). Biaya bahan baku ini
terdiri atas semua pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh
bahan baku sampai bahan baku siap diproduksi. Harga bahan baku, ongkos
angkut pembelian bahan baku, potongan dan retur merupakan elemen yang
membentuk biaya bahan baku.
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Costs)
Merupakan biaya yang melekat pada atau berkaitan dengan tenaga kerja langsung.
Yang membentuk biaya tenaga kerja langsung biasanya tidak hanya gaji atau
upah saja tetapi termasuk pengeluaran lain yang berkaitan dengan tenaga kerja
(labor-related costs) misalnya uang lembur, tunjangan, iuran pensiun dan
sebagainya.
c. Biaya Overhead Pabrik (Manufacturing Overhead Costs)
Merupakan jumlah rupiah yang melekat pada fasilitas fisik dan penunjang dalam
memproduksi barang. Yang termasuk dalam biaya overhead pabrik ini adalah
antara lain :
• Biaya tenaga kerja tidak langsung
• Depresiasi mesin dan perlengkapannya
• Biaya bahan penolong/pembantu
• Bahan habis pakai pabrik
• Listrik dan air yang digunakan dalam pabrik
• Asuransi untuk fasilitas fisik pabrik
2. Biaya Pemasaran
Yaitu biaya dalam rangka penjualan produk selesai sampai dengan pengumpulan
piutang menjadi kas. Meliputi biaya untuk melaksanakan (1) fungsi penjualan; (2)
fungsi pergudangan produk selesai; (3) fungsi pengepakan dan pengiriman; (4) fungsi
advertensi; (5) fungsi pemberian kredit dan pengumpulan piutang; (6) fungsi faktur
atau administrasi penjualan.
3. Biaya Administrasi dan Umum
Yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum. Biaya
ini terjadi dalam rangka penentuan kebijaksanaan, pengarahan, dan pengawasan
kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Termasuk dalam biaya ini gaji pimpinan
tertinggi perusahaan, personalia, sekretariat, akuntansi, hubungan masyarakan,
keamanan dan sebagainya.
4. Biaya Keuangan
Adalah semua biaya yang terjadi dalam melaksanakan fungsi keuangan, misalnya
biaya bunga.
Prosedur Akuntansi Biaya pada Metode Harga Pokok Pesanan
1. Jurnal Pembelian Bahan Baku dan Bahan Penolong
Persediaan Bahan Baku xxx -
Persediaan Bahan Penolong xxx -
Kas/Hutang Dagang - xxx
2. Jurnal Pemakaian Bahan Baku
Persediaan Barang Dalam Proses xxx -
Persediaan Bahan Baku - xxx
3. Jurnal Pemakaian Bahan Penolong
Biaya Overhead Pabrik xxx -
Persediaan Bahan Penolong - xxx
4. Jurnal Pembayaran Biaya Gaji dan Upah
Biaya Gaji dan Upah xxx -
Kas - xxx
5. Jurnal Distribusi Biaya Gaji dan Upah Langsung
Persediaan Barang Dalam Proses xxx -
Biaya Gaji dan Upah - xxx
6. Jurnal Distribusi Biaya Gaji dan Upah tidak Langsung
Biaya Overhead Pabrik xxx -
Biaya Gaji dan Upah - xxx
7. Jurnal Pembayaran Biaya Overhead Pabrik Lainnya
Biaya Overhead Pabrik xxx -
Kas - xxx
8. Jurnal Pembebanan Biaya Overhead Pabrik (Penyusutan)
Biaya Overhead Pabrik xxx -
Akumulasi Penyusutan - xxx
9. Jurnal Pembebanan Biaya Overhead Pabrik ke dalam Biaya Produksi
Persediaan Barang Dalam Proses xxx -
Biaya Overhead Pabrik - xxx
10. Jurnal Pemindahan Harga Pokok Produk Selesai
Persediaan Produk Selesai xxx -
Persediaan Barang Dalam Proses - xxx
11. Jurnal Penjulan atau Penyerahan Produk kepada Pemesan
Kas/Piutang Dagang xxx -
Penjualan - xxx
12. Jurnal Mencatat Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Penjualan xxx -
Persediaan Produk Selesai - xxx
13. Pembayaran Biaya Pemasaran dan Biaya Administrasi dan Umum
Biaya Pemasaran xxx -
Biaya Administrasi dan Umum xxx -
Kas - xxx
Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur dengan Metode Harga Pokok Pesanan
1. Laporan Harga Pokok Produk
Biaya Bahan Baku xxx
Biaya Tenaga Kerja xxx
Biaya Overhead Pabrik xxx
Harga Pokok Produksi xxx
2. Laporan Laba Rugi
Penjualan xxx
Harga Pokok Penjualan xxx
Laba Kotor xxx
Biaya Komersial :
Biaya Pemasaran xxx
Biaya Administrasi dan Umum xxx
Jumlah Biaya Komersial xxx
Laba/Rugi Bersih xxx

Tidak ada komentar:

Posting Komentar